Tentang Organisasi

Sejarah Ikatan Geograf Indonesia

Organisasi ini awalnya bernama Ikatan Geograf Indonesia yang kemudian sering singkat sebagai IGI. IGI merupakan organisasi profesi yanf terdiri dari para peminat dan penggiat bidang Ilmu Geografi dan bertaraf nasional di Indonesia.

IGI dibentuk di Jakarta pada tahun 1967 dengan tujuan untuk memajukan dan mengembangkan ilmu serta profesi geografi yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Organisasi ini muncul dikarenakan adanya pergolakan sejarah yang sangat kuat pada dekade 1960an.

Pada saat itu, sempat beredar isu bahwa Ilmu Geografi akan dihapuskan dari ruang pendidikan di Indonesia. Menanggapi pergolakan tersebut, para tokoh Geograf di Indonesia berusaha mempertahankan dengan melakukan eksistensi diri dalam Pembangunan Indonesia. Usaha tersebut kemudian ditandai dengan berdirinya Fakultas Geografi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tanggal 1 September 1963, serta dengan mendirikan perkumpulan ini.

Pendirian IGI

Proses pendirian organisasi ini dilakukan melalui Kongres I dengan terpilihnya kepengurusan periode tahun 1967 – 1981 yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Setelah itu kepemimpinan beliau dilanjutkan dengan terpilih kembalinya sebagai ketua umum pada periode tahun 1981 – 1985 melalui Kongres II. 

Pada Kongres III kepengurusan beliau dilanjutkan dengan terpilihnya Prof. Bintarto sebagai ketua umum pada periode tahun 1985 – 1989. Pada Kongres IV, terpilih kembali Prof. Bintarto untuk melanjutkan kepengurusan periode tahun 1989 – 1993. Paska kepemimpinan Prof. Bintarto, Kongres V dilaksanakan dan terpilih Prof. I Made Sandy untuk mempimpin organisasi ini pada masa periode tahun 1993 – 1997. Akan tetapi pada masa periode ini, sempat terjadi hiatus kegiatan organisasi.

Oleh sebab itu, kongres luar biasa dengan semangat untuk mengembalikan kembali eksistensi organisasi ini dilakukan pada tahun 1998, yang kemudian disebut sebagai Kongres VI. Hasil dari kongres tersebut yaitu terpilihnya Prof. Dr. Sutikno sebagai Ketua Umum IGI Periode 1998 – 2002 dan kemudian dilanjutkan pula masa kepengurusan pada periode tahun 2002 – 2006 melalui Kongres V di Bandung.
Setelah dua periode kepengurusan Prof. Sutikno, pada tahun 2006 dilaksanakan Kongres VI IGI di UI, Jakarta, dan terpilih Ketua Umum yakni Prof. Dr. Suratman, M.Sc. Beliau memimpin organisasi ini mulai dari periode 2006 – 2010, yang dilanjutkan pada periode 2010 – 2014 melalui Kongres VII IGI di UNESA Surabaya.
Pada Kongres VIII yang dilakukan di UGM Yogyakarta pada tahun 2014, kemudian terpilih ketua umum baru yaitu Prof. Dr. Hartono, DEA, DESS. yang akan memimpin organisasi ini periode 2014 – 2018. Pada masa periode ini, perbaikan terus dilakukan, salah satunya adalah perbaikan dasar hukum kelembagaan sesuai dengan kebijakan pemerintah saat ini yaitu mendaftarkan organisasi IGI ke Kementerian Hukum dan HAM, serta pembuatan Akta Notaris. Akta Notaris telah disahkan dengan No. 4 oleh Pejabat Notaris Ariyanto pada hari Kamis, tanggal 21 Mei 2015 di Sleman, D.I. Yogyakarta.
Profile

Association of Indonesian Geographers

This organization was originally named the Ikatan Geograf Indonesia (Association of Indonesian Geographers) who then often short as IGI. IGI is a professional organization that consists of enthusiasts and activists of Geography in national level of Indonesia. IGI was established in Jakarta in 1967 with the aim to promote and develop the science and profession of geography that is useful for the development of the nation of Indonesia. This organization emerged due to the turbulence of history which is very strong in the 1960s.

At that point, had circulated rumors that Geography would be eliminated from the education in Indonesia. In response to the upheaval, geographers in Indonesia trying to maintain by the existence in Indonesia Development. The business is then marked with the establishment of the Faculty of Geography at the University of Gadjah Mada in Yogyakarta on 1 September 1963 as well as to establish this association.
At the VIII Congress conducted in UGM Yogyakarta in 2014, then was elected new chairman Prof. Dr. Hartono, DEA, DESS. who will lead this organization period 2014 – 2018.

During this period, improvements continue to be made, one of which is the improvement of institutional legal basis in accordance with current government policy is to register the organization IGI to the Ministry of Justice and Human Rights, as well as the manufacture of Deed. During the early period of this organization is formed, IGI moves under the auspices of the Indonesian Institute of Sciences (LIPI).

However, since the Regulation of the Minister of Justice No. 6 of 2014 (candy 6/2014) on the Ratification of Legal Entities Association as well as the needs of the legal basis for developing a certification program, it is necessary to register the organization IGI legally through a notary to Kemenkumham. 

The problem is in the ministerial regulation, is not allowed to use the name of the Association, the Association, and the Union, due to saturation in database agencies in Indonesia. Therefore, in 2015 the name of the Association of geographers Indonesia abbreviated by IGI changed to geographers Indonesia Society which was later shortened to the IGI. IGI existence has been unveiled by a notary officials on Thursday, May 21, 2015 in Sleman, D.I. Yogyakarta.

Tentang Organisasi

Sejarah Ikatan Geograf Indonesia

Organisasi ini awalnya bernama Ikatan Geograf Indonesia yang kemudian sering singkat sebagai IGI. IGI merupakan organisasi profesi yanf terdiri dari para peminat dan penggiat bidang Ilmu Geografi dan bertaraf nasional di Indonesia. 

IGI dibentuk di Jakarta pada tahun 1967 dengan tujuan untuk memajukan dan mengembangkan ilmu serta profesi geografi yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Organisasi ini muncul dikarenakan adanya pergolakan sejarah yang sangat kuat pada dekade 1960an.

Pada saat itu, sempat beredar isu bahwa Ilmu Geografi akan dihapuskan dari ruang pendidikan di Indonesia. Menanggapi pergolakan tersebut, para tokoh Geograf di Indonesia berusaha mempertahankan dengan melakukan eksistensi diri dalam Pembangunan Indonesia. Usaha tersebut kemudian ditandai dengan berdirinya Fakultas Geografi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tanggal 1 September 1963, serta dengan mendirikan perkumpulan ini.

Pendirian IGI

Proses pendirian organisasi ini dilakukan melalui Kongres I dengan terpilihnya kepengurusan periode tahun 1967 – 1981 yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Setelah itu kepemimpinan beliau dilanjutkan dengan terpilih kembalinya sebagai ketua umum pada periode tahun 1981 – 1985 melalui Kongres II. Pada Kongres III kepengurusan beliau dilanjutkan dengan terpilihnya Prof. Bintarto sebagai ketua umum pada periode tahun 1985 – 1989. Pada Kongres IV, terpilih kembali Prof. Bintarto untuk melanjutkan kepengurusan periode tahun 1989 – 1993. Paska kepemimpinan Prof. Bintarto, Kongres V dilaksanakan dan terpilih Prof. I Made Sandy untuk mempimpin organisasi ini pada masa periode tahun 1993 – 1997. Akan tetapi pada masa periode ini, sempat terjadi hiatus kegiatan organisasi.

Oleh sebab itu, kongres luar biasa dengan semangat untuk mengembalikan kembali eksistensi organisasi ini dilakukan pada tahun 1998, yang kemudian disebut sebagai Kongres VI. Hasil dari kongres tersebut yaitu terpilihnya Prof. Dr. Sutikno sebagai Ketua Umum IGI Periode 1998 – 2002 dan kemudian dilanjutkan pula masa kepengurusan pada periode tahun 2002 – 2006 melalui Kongres V di Bandung. 

Setelah dua periode kepengurusan Prof. Sutikno, pada tahun 2006 dilaksanakan Kongres VI IGI di UI, Jakarta, dan terpilih Ketua Umum yakni Prof. Dr. Suratman, M.Sc. Beliau memimpin organisasi ini mulai dari periode 2006 – 2010, yang dilanjutkan pada periode 2010 – 2014 melalui Kongres VII IGI di UNESA Surabaya.

Pada Kongres VIII yang dilakukan di UGM Yogyakarta pada tahun 2014, kemudian terpilih ketua umum baru yaitu Prof. Dr. Hartono, DEA, DESS. yang akan memimpin organisasi ini periode 2014 – 2018. Pada masa periode ini, perbaikan terus dilakukan, salah satunya adalah perbaikan dasar hukum kelembagaan sesuai dengan kebijakan pemerintah saat ini yaitu mendaftarkan organisasi IGI ke Kementerian Hukum dan HAM, serta pembuatan Akta Notaris. Akta Notaris telah disahkan dengan No. 4 oleh Pejabat Notaris Ariyanto pada hari Kamis, tanggal 21 Mei 2015 di Sleman, D.I. Yogyakarta.

Profile

Association of Indonesian Geographers

This organization was originally named the Ikatan Geograf Indonesia (Association of Indonesian Geographers) who then often short as IGI. IGI is a professional organization that consists of enthusiasts and activists of Geography in national level of Indonesia. IGI was established in Jakarta in 1967 with the aim to promote and develop the science and profession of geography that is useful for the development of the nation of Indonesia. This organization emerged due to the turbulence of history which is very strong in the 1960s. At that point, had circulated rumors that Geography would be eliminated from the education in Indonesia. In response to the upheaval, geographers in Indonesia trying to maintain by the existence in Indonesia Development. The business is then marked with the establishment of the Faculty of Geography at the University of Gadjah Mada in Yogyakarta on 1 September 1963 as well as to establish this association.This organization was originally named the Ikatan Geograf Indonesia (Association of Indonesian Geographers) who then often short as IGI. IGI is a professional organization that consists of enthusiasts and activists of Geography in national level of Indonesia. IGI was established in Jakarta in 1967 with the aim to promote and develop the science and profession of geography that is useful for the development of the nation of Indonesia. This organization emerged due to the turbulence of history which is very strong in the 1960s. At that point, had circulated rumors that Geography would be eliminated from the education in Indonesia. In response to the upheaval, geographers in Indonesia trying to maintain by the existence in Indonesia Development. The business is then marked with the establishment of the Faculty of Geography at the University of Gadjah Mada in Yogyakarta on 1 September 1963 as well as to establish this association.
At the VIII Congress conducted in UGM Yogyakarta in 2014, then was elected new chairman Prof. Dr. Hartono, DEA, DESS. who will lead this organization period 2014 – 2018. During this period, improvements continue to be made, one of which is the improvement of institutional legal basis in accordance with current government policy is to register the organization IGI to the Ministry of Justice and Human Rights, as well as the manufacture of Deed. During the early period of this organization is formed, IGI moves under the auspices of the Indonesian Institute of Sciences (LIPI). However, since the Regulation of the Minister of Justice No. 6 of 2014 (candy 6/2014) on the Ratification of Legal Entities Association as well as the needs of the legal basis for developing a certification program, it is necessary to register the organization IGI legally through a notary to Kemenkumham. The problem is in the ministerial regulation, is not allowed to use the name of the Association, the Association, and the Union, due to saturation in database agencies in Indonesia. Therefore, in 2015 the name of the Association of geographers Indonesia abbreviated by IGI changed to geographers Indonesia Society which was later shortened to the IGI. IGI existence has been unveiled by a notary officials on Thursday, May 21, 2015 in Sleman, D.I. Yogyakarta.